spot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Top 5 MINGGU INI

- Advertisement -spot_img

Program MBG Disorot, Akademisi Tekankan Pentingnya Higienitas dan Pengawasan Ketat

- Advertisement -spot_img

KARAWANG | KARAWANGEXPOSE.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat kembali menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul mencuatnya isu dugaan keracunan serta ditemukannya benda asing dalam menu makanan di sejumlah daerah. Menyikapi hal tersebut, Akademisi Hukum Kesehatan, Dr (Cand) H. Emed Tarmedi, A.Md.Kep., S.KM., MH.Kes, mengingatkan agar Kabupaten Karawang lebih waspada dan memperketat pengawasan di lapangan, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Emed, peran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sangat krusial dalam menjaga mutu pelaksanaan program. Ia menegaskan, SPPG harus benar-benar menjalankan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dengan disiplin.

“Higienitas area memasak dan dapur harus dijaga ketat. SOP jangan hanya menjadi formalitas, tapi wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

- Advertisement -

Selain itu, Emed menekankan pentingnya pengawasan pada proses distribusi makanan. Untuk meminimalisir risiko, ia mendorong SPPG Karawang membuat berita acara serah terima barang MBG sejak awal pemberangkatan dari dapur hingga diterima di sekolah.

“Berita acara harus ditandatangani oleh Kepala SPPG bersama sopir pengantar sebelum berangkat. Setibanya di sekolah, dokumen tersebut ditandatangani kembali oleh guru penerima. Dengan cara ini, ada kepastian hukum, transparansi, dan tanggung jawab bersama di setiap tahapan,” jelasnya.

Ia juga mengusulkan agar distribusi makanan dilengkapi dengan segel pada mobil box pengantar, yang hanya boleh dibuka bersama guru penerima di sekolah. Mekanisme ini dinilai penting untuk memastikan keamanan, kualitas, serta keaslian makanan yang dikirim sesuai prinsip 6 T (tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, tepat sasaran, dan tepat manfaat).

Lebih lanjut, Emed mengingatkan bahwa kasus keracunan pada anak bukan hanya berdampak pada kondisi fisik, seperti muntah, diare, atau kejang, tetapi juga bisa menimbulkan trauma psikis yang berpotensi mengganggu semangat belajar.

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Jika kesehatan mereka terganggu, maka masa depan bangsa juga ikut terancam,” ujarnya.

Ia menegaskan, program MBG bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk mengentaskan stunting, meningkatkan prestasi belajar, sekaligus menekan angka kesakitan pada anak.

“Karena program ini adalah amanat Presiden Prabowo Subianto, kita semua wajib mengawal dan menyukseskannya. MBG adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan berkualitas demi mewujudkan cita-cita luhur Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Catatan Redaksi: Semua artikel yang dimuat di karawangexpose.com disusun berdasarkan informasi dari narasumber yang terpercaya. Data dan fakta dapat diperbarui sesuai perkembangan terbaru.
spot_img
spot_img

TRENDING

ARTIKEL POPULER

- Advertisement -spot_img

KARAWANG UPDATE

BERITA POPULER

spot_img